Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Manusia
Oleh : Ns. Pera Putra Bungsu
1. Istilah-istilah yang digunakan dalam anatomi fisiologi :
Anterior :Ke arah depan
Distal :Lebih dekatdengan ujung anggota
Dorsal :Ke arah belakang
Inferior :Ke arah bawah tubuh yang berdiri
Kaudal :Ke arah ekor
Kranial :Kearah kepala
Lateral :Ke arah samping/ menjauhi tengah
Longitudinal :Membujur/ ke arah ukuran panjang
Medial :Ke arah tengah menuju bidang median
Perifer :Menuju permukaan tubuh
Plantar :Ke arah telapak kaki
Posterior :Ke arah belakang
Superior :Ke arah atas tubuh yang berdiri
Transversal :Melintang
Abduksio :Menjauh dari tubuh
Adduksio :Mendekat/menuju tubuh
Ekstensio :Meluruskan kembali
Fleksio :Melipat atau membengkokkan
Rotasi :Gerakan paksi atau memutar
Abdomen :Rongga Perut
Ante brakhii :lengan bawah
Brakhium :lengan atas
Dekstra :Kanan
Sinistra :Kiri
2. Regio Tubuh manusia
Regio Kepala ( Cranial / Cephal (bayi )
Regio Leher ( Cervikal )
Regio Dada ( Thorax)
Regio Perut ( Abdomen )
Regio Pelvis ( Kandungan )
Regio Anggota Gerak Atas ( Extremitas Superior )
Regio Anggota Gerak Bawah ( Extremitas Inferior )
Regio Alat Kelamin ( Genetalia )
Berbagi Ilmu Keperawatan
Minggu, 21 September 2014
Senin, 21 Oktober 2013
obat herbal untuk batuk
Askep Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Askep Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
1. Pengkajian
a.
Identitas:
Nama, Umur. Jenis kelamin, Alamat
b.
Riwayat Kesehatan
-
Riwayat Kesehatan Dahulu
·
Apakah klien pernah menderita penyakit yang
berhubungan dengan penyakit yang dideritanya sekarang seperti : klien menderita
kanker sehingga harus mengkonsumsi obat-obatan anti kanker.
·
Apakah ada riwayat gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit sebelumnya.
-
Riwayat Kesehatan Sekarang
·
Kelelahan, kelemahan
·
Nyeri kram abdomen
·
Anoreksia, mual, muntah, rasa haus.
·
Diare / Konstipasi
·
Kesemutan pada ekstremitas
·
Ansietas, gelisah
·
Sakit kepala
·
Kulit kemerahan / demam
-
Riwayat Kesehatan Keluarga
·
Apakah ada anggota keluarga klien yang menderita
gangguan yang sama dengan klien.
c.
Pemeriksaan fisik
Kempis pada kekurangan cairan
a)
Anamnesis
·
Berat badan turun
·
Sakit kepala, pusing
·
Mata cekung, konjungtiva kering
·
Membran mukosa kering bibir pecah-pecah
b)
Sirkulasi
·
Nadi cepat tapi lemah
·
Kolaps vena
·
Hipotensi
·
Pengisian kapiler menurun
c)
Pernapasan
·
Frekuensi nafas cepat dan dangkal
d)
Neurosensori
·
Letargi
·
Kesemutan ekstremitas
e)
Sistem Gastrotestinal
·
Abdomen cekung
·
Muntah
·
Hiperperistaltik disertai diare
f)
Sistem ginjal
·
Oliguria
·
Berat jenis urinI
g)
Kulit
·
Kulit dan membrane mukosa kering
·
Turgor kulit tidak elastis, kulit dingin dan
lembab
·
Suhu tubuh menurun
·
Kulit kemerahan
h)
Eliminasi
·
Konstipasi / diare, kram abdomen.
2.
Kelebihan volume cairan
a.
Anamnesis
·
Berat badan naik
·
Penglihatan kabur, udema periorbital, papiledema
b.
Sirkulasi
·
Vena leher distensi
·
Edema
·
Denyut nadi kuat
·
Hipertensi
·
Peningkatan tekanan vena
c.
Pernafasan
·
Suara krekels diparu-paru
·
Dipsnea
d.
Ginjal
·
Diaresis
e.
Eliminasi
·
Penurunan haluaran urin
f.
Neurosensori
·
Perubahan tingkat kesadaran (bingung)
Pemeriksaan fisik elektrolit
a.
Hiponatremia
·
Aktifitas: malaise, kelemahan, pingsan
·
Neurosensori : sakit kepala, penglihatan kabur,
vertigo, kedutan otot
·
Sirkulasi : Hipotensi, penurunan nadi perifer
·
Eliminasi : Kram abdomen, diare
·
Pernafasan : Takipnea
b.
Hipernatremia
·
Aktifitas kelemahan
·
Sirkulasi : Hipotensi postural, takikardi
·
Eliminasi : Haluaran urin menurun
·
Neurosensori : Peka rangsangan, letargi
·
Kulit : kering dan kemerahan
c.
Hipokalemia
·
Aktifitas : kelemahan umum, kelelahan
·
Sirkulasi : Hipotensi, nadi lemah dan tidak
teratur, disritmia
·
Eliminasi : Nokturia.
·
Pernafasan : Pernafasan dangkal, apnea, sianosis
·
Neurosensori : Parestesia, mengantuk
d.
Hiperkelemia
·
Aktifitas : Kelemahan otot
·
Sirkulasi : Nadi tidak teratur dan lambat,
hipotensi
·
Eliminasi : kram abdomen,diare
·
Neurosensori : Parestesia
e.
Hipokalsemia
·
Sirkulasi : Hipotensi, nadi lemah dan tidak
teratur
·
Eliminasi : Diare, nyeri abdomen
·
Neurosensori : Parestesia, baal dan kesemutan,
Ansietas.
·
Pernafasan : dangkal
f.
Hiperkalsemia
·
Aktifitas : Malaise, kelelahan dan kelemahan
·
Sirkulasi : Hipertensi, disritmia
·
Eliminasi : konstipasi / diare, nokturia, poliuria
·
Neurosensori : Sakit kepala, penurunan
kesadaran.
g.
Hipomagnesemia
·
Aktifitas : kelemahan
·
Sirkulasi : Takikardia, disritmia, hipotensi
·
Neunsensori : Parestesia, Nistagmus.
h.
Hipermagnesemia
·
Aktifitas : Kelemahan
·
Sirkulasi : Hipotensi, Nadi lemah dan tidak
teratur
·
Neunosensori : Kulit kemerahan, berkeringat
penurunan tingkat kesadaran
·
Pernafasan : Hipoventilasi
Pemeriksaan
diagnostic cairan :
Hipovolemia : - Berat jenis urin meningkat > 1,025
- Peningkatan Ht >
50%, Hb naik, SDM meningkat.
- Peningkatan BUN >
25mg / 100ml, CR meningkat
- Natrium Urine menurun
- Glukosa serum normal /
meningkat
- Protein serum
meningkat
Hipervolemia: - Penurunan, BUN <10mg / 100ml
- Hb / Ht dam SDM
menurun
- Natrium Urine rendah
- Albumin menurun
- BJ Urine
- Tanda kongesti pada
dada
Elektrolit
K (-) an : -
Terjadi penurunan natrium, kalium, kalsium, magnesium dan klorida
- BJ urin menurun
- Osmolalitas rendah
- Pada EKG, interval Q-T
memanjang
K (+) an : -
Peningkatan Natrium, klorida, kalium, mangnesium dan kalsium
- Osmolalitas serum
rendah
II Diagnosa Keperawatan
1.
Resiko tinggi kekurangan cairan b/d kegagalan mekanisme
pengaturan.
2.
Kerusakan integritas jaringan b/d edema
3.
Intoleransi aktifitas b/d kelemahan
4.
Perubahan pertukaran gas b/d
5.
Penurunan curah Jantung b/d ketidak seimbangan
elektrolit
Dx 1: Resiko
kekurangan volume cairan b/d kegagalan mekanisme pengaturan
Intervensi
|
Rasional
|
-
Pantau TTV dan CVP
-
Pantau masukan dan haluaran urine
-
Timbang berat badan setiap hari dan bandingkan dengan
keseimbangan cairan 24 jam.
-
Kaji tingkat kesadaran / respons neuromuscular
-
Berikan perawatan kulit dan mulut
-
Berikan kewaspadaan keamanan sesuai indikasi.
-
Ubah posisi seirng masase kulit dan lindungi tonjolan
tulang
-
Selidiki keuhan nyeri dada tiba-tiba
-
Pantau peningkatan TD tiba-tiba / nyata.
Kolaborasi
-
Kaji identifikasi (pengobatan penyebab dasar)
-
Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi :
elektrolit, glukosa, pH/PCO2M pemeriksaan koagulasi berikan larutan IV sesuai
indikasi:
·
Larutan isotonic
·
Darah lengkap
·
Natrium bikarbonat
|
-
Takikardia tergantung pada derajat kekurangan cairan
pengukuran CVP untuk penentuan derajat kekurangan carian dan respons terhadap
terapi penggantian.
-
Kebutuhan penggantian cairan di dasarkan pada
perbaikan kekurangan dan kehilangan terus menerus.
-
Perubahan dalam berat badan tidak secara akurat
mempengaruhi volume intravaskuler.
-
Penurunan fungsi serebral dengan sering mengakibatkan
perubahan mental
-
Vasokontriksi dan penurunan intraseluler menyebabkan
penurunan elastisitas.
-
Perubahan proses pikir memerlukan tindakan
perlindungan untuk mencegah cidera.
-
Jaringan rentan terhadap kerusakan karena
vasokontriksi dan peningkatan kerapuhan seluler.
-
Hemokonsentrasi dan peningkatan agregasi trombosit
dapat mengakibatkan pembentukan emboli sistemik.
-
Perbaikan kekurangan darah terlalu cepat dapat
menurunkan sistem kardiopulmonal.
-
Rujuk pada daftar factor predisposisi pemberal
-
Tergantung pada kesempatan kehilangan cairan, ketidak
seimbangan elektrolit / metabolic mungkin memerlukan perbaikan
·
Memberikan perbaikan sirkulasi
·
Kekurangan darah aktif
·
Memperbaiki asidosis berat
|
Dx 2 : Kerusakan
integritas jaringan b/d edema
Intervensi
|
Rasional
|
Mandiri
·
Identifikasi pasien berisiko terhadap
hipernatremia dan kemungkinan penyebab misalnya : kekurangan air, kelebihan
natrium
·
Kaji adanya lokasi pembentuk edema
·
Berikan perawatan kulit dan perubahan posisi
sering
·
Anjurkan menghindari makanan tinggi natrium
·
Kaji tingkat kesadaran dan kekuatan muscular
Kolaborasi
Tingkat Carian
poliv
·
Nacl 0,9%
|
·
Temukan dan intervesi dini mencegah komplikasi
serius
·
Edema mungkin umumatau lokal pada area depend.
·
Mempertahanakn integritas kulit, menurunkan
tekanan dan friksi pada jaringan edema.
·
Menurunkan risiko komplikasi akibat natrium
·
Kekurangan air rehidrasi cepat dapat menyebabkan
edema serebral
·
Reduksi cepat natrium serum dengan disertai
penurunan osmolalitas serum dapat menyebabkan edema
|
Dx. 3 Penurunan
curah Jantung b/d ketidak seimbangan elektrolit
Intervensi
|
Rasional
|
Mandiri
·
Pantau TTV dan CVP
·
Auskultasi paru dan bunyi jantung
·
Perhatian adanya distensi vena leher atua
perifer
·
Pantau Kec infuse dan cairan parental secara
ketat
·
Tingkatkan tirah baring jadwalkan perawatan
untuk memberikan periode istirahat sering
|
·
Takikardia dan hipertensi – manifestasi umum
·
Buyi nafas adventisius dan bunyi jantung
ekstra (s3)
·
Tanda dekompensasi jantung / GJK
·
Bolus carian tiba-tiba lavid menimbulkan kelebihan
beban volume cairan atau resiko terhadap dekompensasi jantung.
·
Keterbatasan cadangan jantung mengakibatkan
kelelahan / intoleransi aktivitas.
|
Referensi:
1.
Brunner dan Sudart, 2001. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta
: EGC
2.
Noengeos, Marilyme, 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta
: EGC
3.
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Langganan:
Postingan (Atom)