Senin, 21 Oktober 2013

cairan yang ada dalam tubuh manusia


obat herbal untuk batuk

obat tradisional untuk batuk banyak di antaranya dari sumber yang saya dapatkan adalah :

1 buah jeruk bali
1 gram kapur sirih

cara pembuatannya adalah :
jeruk bali di bakar, kemudian diperas,air perasan di campur dengan kapur sirih, lalu di minum 1 x sehari

mudahan bermanfaat.....






Askep Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit



Askep Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

1.      Pengkajian
a.       Identitas:
Nama, Umur. Jenis kelamin, Alamat
b.      Riwayat Kesehatan
-          Riwayat Kesehatan Dahulu
·         Apakah klien pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan penyakit yang dideritanya sekarang seperti : klien menderita kanker sehingga harus mengkonsumsi obat-obatan anti kanker.
·         Apakah ada riwayat gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit sebelumnya.
-          Riwayat Kesehatan Sekarang
·         Kelelahan, kelemahan
·         Nyeri kram abdomen
·         Anoreksia, mual, muntah, rasa haus.
·         Diare / Konstipasi
·         Kesemutan pada ekstremitas
·         Ansietas, gelisah
·         Sakit kepala
·         Kulit kemerahan / demam
-          Riwayat Kesehatan Keluarga
·         Apakah ada anggota keluarga klien yang menderita gangguan yang sama dengan klien.

c.       Pemeriksaan fisik
Kempis pada kekurangan cairan
a)      Anamnesis
·         Berat badan turun
·         Sakit kepala, pusing
·         Mata cekung, konjungtiva kering
·         Membran mukosa kering bibir pecah-pecah
b)      Sirkulasi
·         Nadi cepat tapi lemah
·         Kolaps vena
·         Hipotensi
·         Pengisian kapiler menurun
c)      Pernapasan
·         Frekuensi nafas cepat dan dangkal
d)     Neurosensori
·         Letargi
·         Kesemutan ekstremitas
e)      Sistem Gastrotestinal
·         Abdomen cekung
·         Muntah
·         Hiperperistaltik disertai diare
f)       Sistem ginjal
·         Oliguria
·         Berat jenis urinI
g)      Kulit
·         Kulit dan membrane mukosa kering
·         Turgor kulit tidak elastis, kulit dingin dan lembab
·         Suhu tubuh menurun
·         Kulit kemerahan
h)      Eliminasi
·         Konstipasi / diare, kram abdomen.

2.      Kelebihan volume cairan
a.       Anamnesis
·         Berat badan naik
·         Penglihatan kabur, udema periorbital, papiledema
b.      Sirkulasi
·         Vena leher distensi
·         Edema
·         Denyut nadi kuat
·         Hipertensi
·         Peningkatan tekanan vena
c.       Pernafasan
·         Suara krekels diparu-paru
·         Dipsnea
d.      Ginjal
·         Diaresis
e.       Eliminasi
·         Penurunan haluaran urin
f.       Neurosensori
·         Perubahan tingkat kesadaran (bingung)

Pemeriksaan fisik elektrolit
a.       Hiponatremia
·         Aktifitas: malaise, kelemahan, pingsan
·         Neurosensori : sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo, kedutan otot
·         Sirkulasi : Hipotensi, penurunan nadi perifer
·         Eliminasi : Kram abdomen, diare
·         Pernafasan : Takipnea
b.      Hipernatremia
·         Aktifitas kelemahan
·         Sirkulasi : Hipotensi postural, takikardi
·         Eliminasi : Haluaran urin menurun
·         Neurosensori : Peka rangsangan, letargi
·         Kulit : kering dan kemerahan

c.       Hipokalemia
·         Aktifitas : kelemahan umum, kelelahan
·         Sirkulasi : Hipotensi, nadi lemah dan tidak teratur, disritmia
·         Eliminasi : Nokturia.
·         Pernafasan : Pernafasan dangkal, apnea, sianosis
·         Neurosensori : Parestesia, mengantuk
d.      Hiperkelemia
·         Aktifitas : Kelemahan otot
·         Sirkulasi : Nadi tidak teratur dan lambat, hipotensi
·         Eliminasi : kram abdomen,diare
·         Neurosensori : Parestesia
e.       Hipokalsemia
·         Sirkulasi : Hipotensi, nadi lemah dan tidak teratur
·         Eliminasi : Diare, nyeri abdomen
·         Neurosensori : Parestesia, baal dan kesemutan, Ansietas.
·         Pernafasan : dangkal
f.       Hiperkalsemia
·         Aktifitas : Malaise, kelelahan dan kelemahan
·         Sirkulasi : Hipertensi, disritmia
·         Eliminasi : konstipasi / diare, nokturia, poliuria
·         Neurosensori : Sakit kepala, penurunan kesadaran.
g.      Hipomagnesemia
·         Aktifitas : kelemahan
·         Sirkulasi : Takikardia, disritmia, hipotensi
·         Neunsensori : Parestesia, Nistagmus.
h.      Hipermagnesemia
·         Aktifitas : Kelemahan
·         Sirkulasi : Hipotensi, Nadi lemah dan tidak teratur
·         Neunosensori : Kulit kemerahan, berkeringat penurunan tingkat kesadaran
·         Pernafasan : Hipoventilasi
Pemeriksaan diagnostic cairan :
Hipovolemia :  - Berat jenis urin meningkat > 1,025
                        - Peningkatan Ht > 50%, Hb naik, SDM meningkat.
                        - Peningkatan BUN > 25mg / 100ml, CR meningkat
                        - Natrium Urine menurun
                        - Glukosa serum normal / meningkat
                        - Protein serum meningkat
Hipervolemia:  - Penurunan, BUN <10mg / 100ml
                        - Hb / Ht dam SDM menurun
                        - Natrium Urine rendah
                        - Albumin menurun
                        - BJ Urine
                        - Tanda kongesti pada dada

Elektrolit
K (-) an  :         - Terjadi penurunan natrium, kalium, kalsium, magnesium dan klorida
                        - BJ urin menurun
                        - Osmolalitas rendah
                        - Pada EKG, interval Q-T memanjang

K (+) an  :        - Peningkatan Natrium, klorida, kalium, mangnesium dan kalsium
                        - Osmolalitas serum rendah

II Diagnosa Keperawatan
1.      Resiko tinggi kekurangan cairan b/d kegagalan mekanisme pengaturan.
2.      Kerusakan integritas jaringan b/d edema
3.      Intoleransi aktifitas b/d kelemahan
4.      Perubahan pertukaran gas b/d
5.      Penurunan curah Jantung b/d ketidak seimbangan elektrolit

Dx 1: Resiko kekurangan volume cairan b/d kegagalan mekanisme pengaturan
Intervensi
Rasional
-      Pantau TTV dan CVP




-      Pantau masukan dan haluaran urine


-      Timbang berat badan setiap hari dan bandingkan dengan keseimbangan cairan 24 jam.
-      Kaji tingkat kesadaran / respons neuromuscular
-      Berikan perawatan kulit dan mulut


-      Berikan kewaspadaan keamanan sesuai indikasi.

-      Ubah posisi seirng masase kulit dan lindungi tonjolan tulang

-      Selidiki keuhan nyeri dada tiba-tiba


-      Pantau peningkatan TD tiba-tiba / nyata.
Kolaborasi
-      Kaji identifikasi (pengobatan penyebab dasar)
-      Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi : elektrolit, glukosa, pH/PCO2M pemeriksaan koagulasi berikan larutan IV sesuai indikasi:
·         Larutan isotonic
·         Darah lengkap
·         Natrium bikarbonat
-      Takikardia tergantung pada derajat kekurangan cairan pengukuran CVP untuk penentuan derajat kekurangan carian dan respons terhadap terapi penggantian.
-      Kebutuhan penggantian cairan di dasarkan pada perbaikan kekurangan dan kehilangan terus menerus.
-      Perubahan dalam berat badan tidak secara akurat mempengaruhi volume intravaskuler.
-      Penurunan fungsi serebral dengan sering mengakibatkan perubahan mental
-      Vasokontriksi dan penurunan intraseluler menyebabkan penurunan elastisitas.
-      Perubahan proses pikir memerlukan tindakan perlindungan untuk mencegah cidera.
-      Jaringan rentan terhadap kerusakan karena vasokontriksi dan peningkatan kerapuhan seluler.
-      Hemokonsentrasi dan peningkatan agregasi trombosit dapat mengakibatkan pembentukan emboli sistemik.
-      Perbaikan kekurangan darah terlalu cepat dapat menurunkan sistem kardiopulmonal.
-      Rujuk pada daftar factor predisposisi pemberal
-      Tergantung pada kesempatan kehilangan cairan, ketidak seimbangan elektrolit / metabolic mungkin memerlukan perbaikan
·         Memberikan perbaikan sirkulasi
·         Kekurangan darah aktif
·         Memperbaiki asidosis berat

Dx 2 : Kerusakan integritas jaringan b/d edema
Intervensi
Rasional
Mandiri
·     Identifikasi pasien berisiko terhadap hipernatremia dan kemungkinan penyebab misalnya : kekurangan air, kelebihan natrium
·     Kaji adanya lokasi pembentuk edema

·     Berikan perawatan kulit dan perubahan posisi sering

·     Anjurkan menghindari makanan tinggi natrium
·     Kaji tingkat kesadaran dan kekuatan muscular

Kolaborasi
Tingkat Carian poliv
·     Nacl 0,9%

·     Temukan dan intervesi dini mencegah komplikasi serius


·     Edema mungkin umumatau lokal pada area depend.
·     Mempertahanakn integritas kulit, menurunkan tekanan dan friksi pada jaringan edema.
·     Menurunkan risiko komplikasi akibat natrium
·     Kekurangan air rehidrasi cepat dapat menyebabkan edema serebral



·     Reduksi cepat natrium serum dengan disertai penurunan osmolalitas serum dapat menyebabkan edema

Dx. 3 Penurunan curah Jantung b/d ketidak seimbangan elektrolit
Intervensi
Rasional
Mandiri
·   Pantau TTV dan CVP

·   Auskultasi paru dan bunyi jantung

·   Perhatian adanya distensi vena leher atua perifer
·   Pantau Kec infuse dan cairan parental secara ketat


·   Tingkatkan tirah baring jadwalkan perawatan untuk memberikan periode istirahat sering

·   Takikardia dan hipertensi – manifestasi umum
·   Buyi nafas adventisius dan bunyi jantung ekstra (s3)
·   Tanda dekompensasi jantung / GJK

·   Bolus carian tiba-tiba lavid menimbulkan kelebihan beban volume cairan atau resiko terhadap dekompensasi jantung.
·   Keterbatasan cadangan jantung mengakibatkan kelelahan / intoleransi aktivitas.

Referensi:
1.      Brunner dan Sudart, 2001. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
2.      Noengeos, Marilyme, 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
3.      Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC